PUPR Ngawi — Sistem terintegrasi memang sangat dibutuhkan saat ini. Satu data yang bisa disajikan untuk mendapatkan informasi akurat memberikan optimalisasi pekerjaan, monitoring, serta masukan untuk evaluasi perbaikan.
Seperti halnya salah satu aplikasi yang sudah dikembangkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Kemen PUPR) Republik Indonesia terkait dengan informasi tanggap bencana. Aplikasi tersebut dinamakan Sitaba.
Akses untuk Sitaba KemenPUPR adalah di sitaba.pu.go.id, memberikan update informasi yang lengkap terkait dengan tanggap bencana.
Suatu contoh yang kita bisa dapati dalam beberapa waktu ini adalah banjir yang terjadi di kabupaten Ngawi. Terpantau peristiwa yang merupakan kategori bencana tersebut masuk dalam sistem yang diunggah oleh tim terkait.
Disebutkan bahwa lokasi bencana banjir telah dicek oleh Petugas dari Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air (SDA). Petugas mendata kerusakan infrastruktur yang terdampak bencana.
Dalam detil informasi terdapat foto, lokasi, penyebab, dampak, serta penanganan atau tindak lanjut dari pihak-pihak berwenang atas kejadian bencana yang terlaporkan tersebut.
Seperti tertera bahwa kejadian banjir tersebut terjadi di desa Klampisan, Kecamatan Geneng dan desa Tempuran, Kecamatan Paron pada Sabtu, 19 November 2022.
Dilaporkan bahwa penyebab terjadinya banjir tersebut adalah curah hujan dengan intensitas tinggi yang cukup lama di wilayah Kabupaten Ngawi yang meliputi Kecamatan Kecamatan Geneng dan Kecamatan Paron, sehingga menyebabkan meningkatnya debit air Sungai Klampisan anak Sungai Madiun, Sungai Ketonggo.
Atas kondisi tersebut, drainase desa tidak mampu menampung volume air yang mengakibatkan air meluap dan banjir menggenangi ruas jalan dan pemukiman penduduk. Pemukiman penduduk dan jalan tergenang banjir sepanjang 50 m ketinggian genangan 50 cm serta akses jalan antar desa tergenang banjir ketinggian genangan 30 cm.