Musim hujan memunculkan kekhawatiran pengerjaan proyek fisik tidak paripurna. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Ngawi mewanti-wanti 12 rekanan pelaksana proyek perbaikan jalan dan drainase nantinya patuh teknis pembangunan infrastruktur.
Kedua belas paket proyek tersebut dikerjakan di penghujung tahun ini dengan total anggaran Rp 38,3 miliar. ‘’Karena saat ini peralihan musim kemarau ke penghujan, rekanan pelaksana mesti lebih waspada,’’ kata Kabid Bina Marga DPUPR Ngawi Rachmat Fitrianto, Kamis (20/10).
Rachmat mengungkapkan, 10 paket proyek merupakan peningkatan dan pemeliharaan jalan. Sembilan di antaranya memasuki tahapan akhir lelang, yakni tanda tangan kontrak.
Pihaknya akan mengingatkan kontraktor pemenang proyek peningkatan jalan untuk peka bila hujan lebat mengguyur. ‘’Untuk gelar aspal dihentikan sementara hingga suhunya kembali normal. Sedangkan rigid beton ditutup plastik,’’ pesannya.
Dia menjelaskan alasan memasukkan kegiatan perbaikan 10 titik ruas jalan di perubahan APBD (P-APBD) 2022. Pengerjaannya dinilai bisa selesai dalam kurun 60 hingga 70 hari. Kesepuluh proyek itu dietimasi selesai 27 Desember nanti.
‘’Jika pemenang tender bisa mengoptimalkan waktu, pengerjaan bisa selesai awal Desember,’’ ucapnya sembari menyebut sisa satu paket proyek infrastruktur jalan rencananya dilelang akhir bulan ini. (sae/cor)
___
Berita Asli : Radar Madiun