DPUPR NGAWI – Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Kabupaten Ngawi menaruh perhatian penuh pada penyelesaian pembangunan jaringan irigasi sepanjang tahun 2025. Upaya ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam memperkuat sektor pertanian melalui peningkatan infrastruktur pengairan.
Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) DPUPR Ngawi, Dwi Miyatno Wahyudayanto, menyampaikan bahwa terdapat 20 paket pekerjaan jaringan irigasi yang tengah dilaksanakan tahun ini. Sebanyak 10 paket merupakan hasil tender lelang dengan total nilai lebih dari Rp7 miliar, sedangkan 10 paket lainnya melalui mekanisme penunjukan langsung senilai sekitar Rp2 miliar.
“Seluruh kegiatan ini dibiayai oleh APBD Kabupaten Ngawi dan ditargetkan selesai paling lambat pada pertengahan Desember 2025,” ujar Dwi Miyatno.
Meski pekerjaan baru berlangsung sekitar tiga minggu, DPUPR Ngawi telah melakukan evaluasi awal pada 14 Oktober 2025. Dari hasil evaluasi tersebut, progres pelaksanaan dan pengawasan proyek dinilai berjalan cukup baik.
“Tidak ada kendala yang berarti. Capaian target sejauh ini sesuai rencana, sehingga kami optimis seluruh proyek dapat diselesaikan tepat waktu,” tambahnya.
Meski demikian, pihaknya tetap mengantisipasi potensi hambatan akibat datangnya musim hujan, mengingat sebagian besar pekerjaan jaringan irigasi dilakukan di area terbuka. “Kami sudah mengingatkan para pelaksana untuk mengatur jadwal kerja dengan cermat. Mereka juga telah menyatakan siap menghadapi kondisi tersebut,” jelas Dwi Miyatno.
Sebelumnya, Kabupaten Ngawi sempat dijadwalkan menerima Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp15 miliar untuk pembangunan jaringan irigasi. Namun, alokasi tersebut dibatalkan oleh pemerintah pusat seiring kebijakan efisiensi anggaran yang diberlakukan.
Di sisi lain, DPUPR Ngawi juga terus memperkuat ketahanan air pertanian melalui pembangunan jaringan irigasi berbasis sumur dalam, sebagai langkah strategis menjaga pasokan air bagi lahan produktif.
